Outdoor Activities · Travel Journal

Pulo Merah: Senja di Halaman Belakang Banyuwangi

        Barangkali setelah Tuhan bosan menciptakan langit dan datarannya, Ia menciptakan laut sebagai surga kecil di bumi. Pun ketika saya mendatangi Pulo[1] Merah di Banyuwangi; ombak seperti sedang bertasbih di hadapan langit yang bisu, dan sebuah batu bersimpuh pada kelesuan laut remang karena sepuh mega yang menua di waktu sore. Mendapati semua pemandangan ini, saya teringat salah dua film karya Richard Linklater yang berseting ceritanya berlatar langit senja dan pantai; yaitu Before Sunset dan Before Midnight. Pada film Before Sunset dua tokoh utama, Jesse dan Celine berjalan mengelilingi sungai Shine di Paris ketika senja tiba. Demikian juga pada film Before Midnight, dua tokoh yang sama melingkari dua tepi pantai di Yunani dengan sepasang kakinya ketika hari mulai menggelap. Dua gambaran itu hampir saya rasakan secara bersamaan saat  mengunjungi pantai Pulo Merah dengan tim dari Pesona Banyuwangi 2017.

Senja di Pantai Pulo Merah 2
Bibir pantai yang landai dengan bukit diselimuti mendung dan senja

          Semua keindahan yang menempel di kedua mata saya tidak  begitu saja didapatkan. Begitulah. Saya harus melewati jalanan  yang berbatu dengan waktu yang bersembunyi di baliknya. Kami terburu-buru mengejar senja dari pantai sebelumnya. Pun ranting yang runcing menyeruak dengan batang-batang ramping; yang ingin menarik langit malam jauh lebih cepat. Lebih gegas. Angin selatan mengirim desirnya untuk mendorong langkah kami supaya cepat. Jalan yang berkelok; sempit; remang karena rimbun pohon; bagai labirin terumbu karang yang dipenuhi lumut. Dan dalam waktu sejam lebih kami tiba di lokasi. Memarkirkan kendaraan kami di depan sederet warung makan yang ramai pembeli. Bau asap ikan-ikan bakar menyatu dengan bau asin pantai.

Senja di Pantai Pulo Merah
Cerminan bukit dan senja

               Pantai Pulo Merah tampak serupa bukit yang menyembul setinggi 200 meter dari dasar pantai. Terletak di daerah Pesanggaran, sekitar 2 jam berkendara ke arah selatan Banyuwangi kota. Digadang-gadang Pantai Pulo Merah dikarenakan di beberapa bagian tanah yang mengelupas terlihat bewarna kuning kemerahan terlebih ketika pohon-pohon sedang meranggas. Diduga tanahnya termasuk  kategori ordo-ultisol[2] atau oxisol[3], merupakan tanah yang berumur tua, atau mengalami proses oksidasi. Pantai ini sering digunakan untuk aktivitas berselancar karena di dasar pantainya tidak terdapat karang yang acapkali membahayakan, melainkan pasir serupa warna karang yang membuat pantai ini aman untuk berlatih bagi peselancar pemula. Acara besar berkelas internasional pun diadakan beberapa tahun sekali. Saya melihat berbagai fasilitas pendukung lengkap ditawarkan pada obyek wisata ini. Seperti halnya penginapan dengan harga terjangkau, sajian kuliner khas pesisir dan kamar mandi. Karena hari sudah begitu gelap dan datang bersamaan dengan mendung, kami tidak dapat mencoba sensasi berselancar di laut Teluk Pancer. Beberapa penjaga pantai tampak duduk santai di bawah pohon waru pinggir pantai;  mengawasi pengunjung yang datang dan pergi.

Senja di Pantai Pulo Merah 3
Menjelang sepi di tepi pantai Pulo Merah

Berjalan di tubir pantai yang landai dengan luas 400 meter, kami melihat siluet perbukitan yang telihat bergandengan di arah barat pantai. Cukup dramatis. Bukit-bukit seperti diselimuti kabut yang tercipta dari hembusan percikan ombak di lautan. Bayangan Pulo Merah terpantul pada punggung pantai yang ditangkupi pasir putih ketika buih ombak menjauh ke arah laut lepas. Menjelang malam payung-payung dikuncupkan, kursi berjemur dilipat dan dipindahkan. Kami beranjak pulang ke penginapan agar lekas beristirahat untuk melanjutkan petualangan lainnya di Banyuwangi.

 

 

 

 

 

 

[1] Kata lain dari Pulau.

[2]  Tanah mineral yang berada pada daerah kering sampai tropik, mempunyai horison argilik atau kandik atau fragipan dengan lapisan liat

[3]  Tanah tua yang telah mengalami pelapukan tingkat lanjut sehingga mineral mudah lapuknya tinggal sedikit.

4 thoughts on “Pulo Merah: Senja di Halaman Belakang Banyuwangi

  1. Banyuwangi mempunyai sejuta potensi yang menarik dikunjungi. Lokasinya yang berada di paling ujung dan berbatasan dengan Bali menyuguhkan keindahan. Aku sering baca tulisan tentang Banyuwangi dari teman-teman bloger di sana. Dan semuanya memang indah, terlebih berhubungan dengan sunset atau sunrise.

    Like

Leave a comment